Untuk mas kawin, wajib ada ya. Mas kawin ini akan disebutkan laki-laki ketika mengucapkan ijab qabul, tentunya akan tertera dalam buku nikah. Mas kawin biasanya berupa uang dan seperangkat alat sholat.Check this out our project:
Mahar
Setelah browshing sana sini tentang mahar dan segala yang berbau seserahan (saya sih yang lebih suering blog walking), kami memutuskan untuk menyederhanakan mahar dan seserahan. Waktu itu kami malah lebih fokus pada mempersiapkan beberapa konten yang kami butuhkan untuk kehidupan berumah tangga setelah pernikahan. Bukan, bukan seadanya mahar dan seserahan yang suami berikan, tetapi seperlunya, karena yang lebih besar dan berguna buat berumah tangga juga sedang kami perjuangkan ketika itu.
Fix kami sepakat maharnya adalah uang tunai sejumlah tanggal, bulan, dan tahun akad nikah kami serta seperangkat alat sholat. Memilih nominal tersebut ya karena momentum aja sih. Memang hanya ratusan ribu rupiah yakni Rp 240.316,- . Yakin deh yang nikah tahun 2016 kebanyakan maharnya ada nominal 16 rupiah :p. Nah, untuk nominal tersebut enggak mau dong kami cuma-cuma ngasih segepok uang tunai gitu aja, maunya sih dibentuk gitu, ya namanya juga pernikahan, mas kawin, memorable dong ya tentunya. Awalnya mas pengen dibentuk lambang kesatuan, sekitar sebelum prewed tahun lalu kami sempat survey ke salah satu jasa kreasi mahar di kota gadis, entah kenapa, semenjak menginjak kaki disana kami merasa udah kurang sreg aja. Tapi namanya juga lagi nyari referensi jadi ya, kita capcipcup di sana, dan hasilnya kami enggak cocok sama beberapa contoh model dan harga yang ditawarkan. Selanjutnya kami masih memikirkan uang itu mau kita bentuk apa? Buat sendiri jelas enggak ada waktu ketika itu. Akhirnya setelah mengeliminasi beberapa model dan vendor jasa hias mahar, akhirnya terpilihlah bentuk siluet wajah kami dari samping.
Mahar Uang |
Hari terakhir 2015 kami memesan ke Al Hambra Jalan Bathoro Katong Ponorogo. Biaya jasa dan piguranya adalah kalau enggak Rp 250.000,- ya Rp 350.000,0 (subhanallah sudah pikun ><). Uang mahar kami sendiri yang nyiapin, awalnya kami membawa uang lima ribuan dan koin seratusan yang gambar gunungan sebanyak tiga buah, tetapi pas mulai dipasang kok kurang ya tetep dong kita apa kata yang bikin aja deh ya. Hehe. Untuk uang 16 rupiahnya, kami beli di Al Hambra aja, harganya waktu itu Rp 50.000,- kalau enggak salah ya atau malah kurang dari lima puluh ribu ya dulu. Hm, sudah lupa.
Piguranya itu ukuran 40x50 cm, pas lah buat nanti dipajang. Kami memilih pigura simple hitam karena kami enggak suka pigura yang berornamen.
Seperangkat Alat Sholat dan Seserahan