Ya well, semenjak main-main Daisypath banyak yang kepo itu undangannya ya, jadinya kapan, dan sederet pertanyaan kepo lainnya. Jujur deh ya, buat tanggal pastinya enggak sembarang orang aku kasih tahu. Nyari amannya aja.
Sesiang tadi, ada yang nanyain kapan nikah, yang tanya sih temen jaman SMA. Aku cuma bilang bulannya. Dan jawabnya adalah 'oalah, sik suwe ternyata'. Oke darling, kalau kami (mas cami dan aku) berhitung, itu juga cukup lama menurut kami. Itu karena perhitungan kasar timing hari H. Perkara tanggal sejujurnya kami mengikuti apa kata orang tua kami. Enggak dapat dipungkiri kami yang tinggal di Jawa memang soal hari ini menggunakan hitungan weton yang lumayan njlimet. Enggak cuma weton lahir kami, namun ada juga rumusan hari naas keluarga, belum lagi itungan apa itu yang sejujurnya kami enggak paham dan cenderung buat 'manut'. Kalau kata mas cami sih yang penting nikah sesegera mungkin. Hehe
Iya mungkin masih lama, itungan bulan dibilang lama, apalagi yang itungan tahun. Kami enggak butuh komen 'oh kok cepet', 'oh, masih lama, santai non', 'oh, gak nyangka ya kalian mau nikah'. Kami hanya butuh doa. Doa buat kelancaran acara kami. Bener kata bridezilla, masa-masa sekarang adalah masa sensitif dan senewen dengan apa kata orang soal nikahan. Hiks.
Masalah cepet atau lama, harusnya sih ya dilihat juga dengan persiapan yang udah dilakukan. Kalau kata seseorang itu 'oh, sik suwe ternyata', itu belum apa-apa dibanding dengan persiapan kami. Dengan gini kami dituntut enggak berleha-leha mempersiapkannya. Malah cenderung mematangkan konsep yang sebenarnya simple tapi terkesan ribet karena harus menyatukan beberapa kepala. Oke, yang nikah adalah kami, tapi buat acaranya, yang mana adalah orang tua kami yang punya gawe, tetep harus kami libatkan mulai dari persiapan sejak dini. Apalagi mas cami yang waktunya memang enggak bisa available setiap saat, jadi aku rasa 'sik suwe' dari seseorang beneran enggak sama sekali mendukung. Contohnya adalah nyari jadwal buat prewedding. Enggak cuma kami client-nya kan, dan kami juga harus nyesuain jadwal sama jadwal abang fotografer dan mas cami, sedangkan ortu kami sudah ngasih alarm buat segera prewedd dan naik cetak undangan.
Kalau semisal 'sik suwe' dari seseorang itu bisa menghandle cling-cling jadilah prewedding itu tanggal sekian, jadilah undangan berikut preweddnya itu enggak masalah. Percetakan pun enggak ngerjain undangan pesanan kami doang, dan mungkin ada revisi undangan, belum lagi urusan ngeprint label nama. Hello, 'sik suwe' mu itu gimana mbak yu?
Duh, jadi baper kan cuma masalah itu. Sebenernya enggak penting juga ya bahas ini. Namun ketika ada yang bilang sesimple 'sik suwe' soal hari besar dalam sejarah hidup kami ini, jadi pengen ngambil hikmah atas ketikannya di bbm siang tadi. Mereka enggak tahu apa yang udah kami lakukan dan persiapkan selama masa 'sik suwe' ini. Mereka belum tahu bahwa ngurusin nikahan sendiri itu nikmatnya tak terkira meskipun itu 'sik suwe'. Mereka belum tahu kalau dalam waktu 'sik suwe' itu harus nyiapin berjuta-juta printhilan nikahan. Dan semoga masa 'sik suwe' itu akan indah pada waktunya. Lalu, kapan kamu menikah mbak yu? Semoga cepet ya. Tenang, aku enggak akan bilang 'sik suwe' kok 😊. Kemudian melipir.
Jumat, 23 Oktober 2015
'Sik Suwe'
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar