Menemukan tulisan tersebut di salah satu forum menulis di saat saya sedang khawatir rasanya sangat pas sekali pagi ini. Pas karena saya sedang bosan dan lelah hidup dengan kekhawatiran. Kekhawatiran yang entahlah membuat saya susah tidur dan susah makan akhir-akhir ini, atau mungkin sudah beberapa bulan terakhir ini. Kekhawatiran yang bukan tanpa alasan, kekhawatiran yang ya, rasanya ingin saya bekukan dalam freezer dengan suhu minus berlipat-lipat. Kekhawatiran yang menjadikan rasa was-was dan cemas tak berkesudahan. Kekhawatiran yang muncul di hati, ingin sekali meretas, namun tak kuasa untuk mengucap. Kekhawatiran yang muncul, menggerogoti setiap jeda waktu yang saya punya. Menggerogoti segala ruang berpikir saya yang semakin sempit menurut saya. Sungguh, saya lelah dengan segala kekhawatiran ini.
Teori tutup mata, tutup telinga memang tidak sesulit prakteknya. Prakteknya sungguh sulit, sungguh membikin hati dan pikiran remuk redam untuk sekedar kembali duduk dengan manis. Saya rasa posisi duduk saya sudah tidak karuan. Saya rasa untuk kembali duduk manis saja masih susah. Iya, saya benci kekhawatiran ini. Sangat benci. Manusiawi bukan jika saya membenci kekhawatiran ini?
Tidak ada jalan lain selain menghadapi dengan penuh senyum. Tidak ada jalan lain selain kembali membenahi posisi duduk lalu membuang jauh segala bentuk kekhawatiran ini. Tahukah kamu, saya khawatir karena memang sangat khawatir. Sangat was-was. Lalu, apa yang bisa saya lakukan? Hold and hug me please, dear.
Selasa, 24 November 2015
Khawatir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar