Minggu, 22 November 2015

Tentang Menyembunyikan dan Mempublikasikan

Perkara berbagi, ada kode etik tersendiri yang sepertinya ada kepantasan atau ketidakpantasan dalam individu masing-masing. Kode etik itu seperti tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Meretas dalam diri masing-masing individu. Perkara berbagi apalagi berbagi cerita, seperti blog ini misalnya, seseorang pernah bertanya kepada saya, sempat sekali menulis di blog tentang apa-apa yang sedang atau sudah saya lakukan untuk persiapan ini. Jadi begini, berbagi cerita di sini karena selain berbagi pengalaman (entah ada yang baca atau tidak), ada hasil karya sebagai luapan euforia atau luapan emosi yang kita keluarkan dalam bentuk tulisan. Kenapa saya sempatkan, karena otak perlu penyaluran kreatifitas yang mana kelak dapat saya baca suatu saat nanti, ketika mungkin saja saya kangen dengan masa-masa ini. Perkara sempat tak sempat itu tergantung masing-masing membagi waktu, atau membuang waktu untuk urusan seringan berbagi di blog. Toh, apa-apa yang dituangkan disini adalah lewat proses filterisasi, tidak semua dipublis di sini bukan? 😊

Perkara menyembunyikan atau mempublikasikan, di sini saya akan membahas waktu. Saya rasa selalu ada alasan kenapa seseorang bisa saja menyembunyikan atau mempublikasikan kapan dia akan menikah. Perkara waktu tentu tidak main-main. Memang ya, seseorang itu akan menjadi sangat sensitif ketika semakin mendekati harinya. Ada yang sejak awal terang-terangan mempublikasikan, ada pula yang secara sedikit terbuka, dan ada pula yang dengan tegas menyembunyikan. Maksudnya sama, mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan mungkin juga untuk surprise.

Buat saya, tidak sembarang orang boleh tahu kapan hari tiba. Cukup mohon doa untuk kelancaran semuanya. Saudara-saudara dan sahabat dekat memang sudah tahu. Tapi untuk yang lebih banyak lagi saya rasa tak perlulah tahu. Perkara mempublikasikan atau menyembunyikan itu memang bersangkut paut dengan emosi dan sensitifitas. Benar adanya, bahkan tingkat sensitifitas semakin meninggi, pun perkara tanggal dan siapa yang ingin tahu. Kembali kepada pribadi masing-masing yang akan menikah, dan kembali pula kepada pribadi lain yang ingin tahu kapan pastinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar